23 May 2009

teens go green (and me) at REPUBLIKA

heiiiiiii... lama gak posting. lagi gak mood. hihihihi

kali ini cuman mau posting dan mengarsipkan artikel tentang teens go green dimana gue sebagai salah satu narasumbernya! as usual. hehehe

gue copy-paste ya dari http://www.republika.co.id/koran/0/51866/Banyak_Cara_Melestarikan_Lingkungan

Sabtu, 23 Mei 2009 pukul 01:28:00
Banyak Cara Melestarikan Lingkungan

Banyak remaja tertarik pada kegiatan lingkungan. Apa yang mendorong mereka?


"Aku banyak mendapatkan pengetahuan baru dari kegiatan ini," ujar Claudia Von Nasution. Siswi SMU 68 Jakarta ini sejak setahun yang lalu ikut bergabung dalam kelompok kegiatan lingkungan. Kelompok itu bernama Teens Go Green.

Sesuai dengan namanya, peserta kegiatan itu mendapatkan segala pengetahuan tentang alam dan usaha-usaha untuk menjaga lingkungan. Dari salah satu kegiatan Teens Go Green, Claudia baru mengetahui bahwa di Jakarta masih tersisa satu-satunya suaka margasatwa. "Gak nyangka banget, soalnya letaknya itu di sekitar kompleks perumahan megah," kata dia.

Suaka margasatwa yang dimaksud adalah Suaka Margasatwa Muara Angke. Suaka tersebut berupa hutan bakau satu-satunya yang masih tersisa di pesisir Jakarta. Luasnya tidak lebih dari 25,05 hektare. Lokasi itu menjadi tempat konservasi beragam hewan dan tumbuhan yang berada dalam ekosistem hutan bakau.

Dari kunjungannya ke lokasi tersebut, siswi kelas 2 SMA ini banyak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Kesukaannya terhadap lingkungan membuatnya selalu mengunjungi hutan bakau itu meski tidak dalam kegiatan Teens Go Green.Bagi Claudia, pengalaman yang selalu dia kenang adalah ketika di acara Teens Go Green dia bisa merasakan wahana baru di Ancol. "Wahana itu baru buka dan kita yang pertama bisa merasakan," ungkap dia.

Wahana yang dibangun dekat dengan Gelanggang Samudera itu dipakai sebagai tempat bagi anggota Teens Go Green melakukan kegiatan educamp . "Di sana kita bikin camping ground ," kenangnya.Di acara educamp itu, pada malam hari mereka melakukan treasure hunt dengan melewati beberapa lokasi hewan-hewan air dikandangkan. Selain mendapatkan pengetahuan baru lewat permainan pencarian harta karun itu, mereka juga merasakan pengalaman berbeda ketika melihat hewan-hewan air pada malam hari. "Itu kan tidak biasa, orang lain melihat mereka waktu siang, tapi aku bisa lihat anjing laut yang beraktivitas di malam hari, menyenangkan banget deh ," ujar Caludia.

Seperti halnya Claudia, saat ini banyak sekali remaja yang sudah mulai memperhatikan lingkungannya. Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berisi orang-orang dewasa mulai melihat adanya harapan dari para remaja. Para remaja diajak aktif memedulikan lingkungan. Beberapa LSM atau perusahaan pun mulai membuat wadah bagi remaja-remaja tersebut.

Teens Go Green
Kelompok kegiatan remaja ini baru saja dibentuk sekitar satu tahun yang lalu. Yayasan Kehati (Keanekaragaman Hayati Indonesia) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan juga PT Pembangunan Jaya Ancol membentuk wadah remaja tersebut. "Selama ini konteks ekosistem masih diberikan dalam bentuk pelajaran saja, padahal hal tersebut penting untuk diberikan dengan pengalaman langsung," ujar Rina Kusuma, staf Edukasi Yayasan Kehati.

Sesuai dengan nama program tersebut, remaja (khususnya murid-murid SMA) menjadi sasaran penting dari kegiatan pengenalan lingkungan ini. Remaja menjadi semacam agent of change karena setelah mendapatkan banyak pengetahuan melalui setiap kegiatan yang diadakan kelompok tersebut, mereka diharapkan bisa menyebarkannya pada masyarakat luas.

Bentuk kegiatan kelompok kegiatan remaja itu tidak melulu menanam pohon ataupun pengetahuan dasar tentang berbaga ekosistem yang ada di sebuah kawasan. Mereka justru diarahkan untuk berkegiatan sesuai dengan kegemaran mereka. "Bagi mereka yang suka dengan fotografi atau menulis, masing-masing diarahkan menggunakan kesukaan mereka itu untuk mendukung pelestarian lingkungan," kata Rina.

Selain itu mereka juga bisa berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai sekolah yang ada di Jakarta. Ditambah lagi mereka juga diajarkan berbagai kemampuan tambahan terkait dengan pelestarian lingkungan. Seperti pengolahan kertas daur ulang, kegiatan bird watching atau herbarium (proses pengawetan daun untuk keperluan indentifikasi).

Dalam kegiatan pengamatan burung, remaja-remaja tersebut mendapatkan pengetahuan tentang spesifikasi dari berbagai jenis burung diamati dari perbedaaan fisik mereka. Mereka bisa dengan cepat belajar mengidentifikasi burung melalui paruh, warna bulu, ataupun tingkah lakunya. Selain itu mereka juga mendapatkan pengetahuan tentang cara menggunakan teropong jarak jauh ( binocular atau monocular ).

Jerami
Remaja-remaja Bogor, Jawa Barat, yang sudah mulai mencintai lingkungan juga bisa ikut bergabung dalam sebuah kelompok kegiatan bernama Jerami. kelompok itu digagas oleh Rimbawan Muda Indonesia (RMI). Kelompok tersebut terbentuk berdasarkan banyaknya ide-ide kreatif dan inisiatif remaja tentang bentuk-bentuk kegiatan yang mampu memberikan dukungan pada lingkungan.

Remaja-remaja dengan kisaran umur 15-18 tahun bisa dengan sukarela bergabung dalam kelompok ini untuk lebih mengeksplorasi ide-ide mereka tentang lingkungan. "Di sini mereka bisa menggali pengetahuan," ujar Mardha Tillah, kepala bagian Pendidikan Lingkungan Hidup dari RMI.

Setiap enam bulan mereka akan membuka peluang bagi setiap remaja untuk ikut bergabung di dalam kegiatan mereka. Kegiatan tersebut selalu disesuaikan dengan minat para remaja. Seperti fotografi, videografi, jurnalistik, dan seni dengan tema yang masih sesuai dengan lingkungan hidup.

"Dari sejak dibentuknya kelompok ini pada 25 April 2009, banyak sekali remaja yang sudah menunjukkan ketertarikan dan memberikan ide-ide tentang kegiatan Jerami ke depan," ujar Mardha. kim


Jangan Sungkan

Menurut Claudia Von Nasution, siswi SMA 68 Jakarta, banyak remaja yang memang tertarik untuk ikut dalam berbagai kegiatan yang ikut mendukung pelestarian lingkungan. "Tetapi, terkadang mereka justru tidak tahu mesti ke mana," ujar dia.

Bagi Claudia, teman-teman remajanya itu sebenarnya bisa memulai kegiatan berbau lingkungan dari sekolahnya masing-masing. Jika hal tersebut sulit dilakukan maka untuk bisa mendapatkan informasi tentang kelompok-kelompok kegiatan seperti Teens Go Green atau Jerami, mereka bisa menggunakan beragam kemudahan dari dunia maya. Dengan mengetik hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan maka akan muncul situs-situs tertentu yang dapat membantu mendapatkan kontak sebuah kelompok kegiatan remaja.

"Selain itu bisa juga untuk selalu be active mencari kenalan dari organisasi yang bergerak dibidang lingkungan," kata Claudia. Dengan membuka diri terhadap kenalan baru maka informasi tentang kelompok kegiatan remaja juga akan terbuka. Saat sudah tergabung dalam kelompok tersebut pun, jangan berhenti untuk menambah kenalan karena melalui jaringan itu segala kesempatan juga bisa terbuka. "Pokoknya jangan sungkan meski kecil sendiri," tambahnya. kim


hahahaha. setelah kalian membacanya pasti yang langsung terpikir: ini si odiee napsu beneeuur sampe di copy paste. hahaha. iseeeng. hehe

foto TGG (sekalian)


sekian postingan kali ini. semoga artikelnya bermanfaat! :D

*odgogreen*

08 May 2009

odeelix

odeelix ada singkatannya. tapi gak mau gue kasi tau! singkatannya malu-maluin.

jadi odeelix adalah nama apa yaa? seperti produk gitu. gaya banget ya?

jadi itu nama puding, makaroni, dll yang gue bikin.

dan kemaren gue baru bikin chocochip cookies! laris manis!

resepnya cek di keseharian.com aja yaa. gue liat darisana kok.

ini foto hasilnyaa....



ayyooo kalau pada males bikin, pesen aja sama gue! okidoki? hehehe

*od@kitchen*

eniwei, ini foto perdana. cihuy!

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP